17 Jun
17Jun

Branding merupakan suatu usaha komunikasi yang disusun dan direncanakan dengan baik oleh perusahaan untuk membangun dan membesarkan brand. Brand berupa nama, istilah, simbol, desain, atau gabungan keempatnya, untuk mengidentifikasi produk agar berbeda dengan produk lainnya. Sementara rebranding yaitu usaha untuk mengubah citra brand kembali ke tujuan semula agar lebih sukses. Ketahui lebih lengkap tentang rebranding seperti penjelasan, tahapan, alasan, dan kekurangannya. Rebranding dianggap sebagai salah satu aset perusahaan yang paling berharga dan satu hal penting dalam sebuah bisnis.

Apalagi saat ini berada di era keterbukaan, sehingga masyarakat atau konsumen sudah semakin kritis terhadap informasi dan layanan yang diterima. Rebranding atau perubahan branding merupakan langkah terakhir untuk sebuah brand. Selama sebuah brand masih bisa dipertahankan dan diarahkan kembali ke jalur semula, maka perusahaan sebaiknya tidak terburu-buru untuk melakukan perubahan. persaingan merek atau brand sangat dominan sehingga banyak perusahaan yang melakukan rebranding. Misalnya dengan mengubah logo, slogan (tagline) dan lain sebagainya. Maka dari itu dalam melakukan rebranding adalah beberapa tahapan yang harus dilakukan.

  • Mulai dengan pencarian dan audit

Sebelum mulai rebranding, hati-hati melakukan pencarian dan tanda audit. Pastikan untuk memahami merek, konsumen, pasar dan produk atau layanan yang Anda tawarkan secara mendalam adalah siapa pun. Ini seperti penjualan produk ke konsumen, Anda perlu tahu penjualan baik dalam kelebihan dan kekurangan produk atau layanan yang Anda usulkan bahwa pelanggan Anda.

  • Analisis Visi, Misi, dan Pasar

Data diperoleh setelah melakukan pencarian dan audit merek, Anda dapat menggunakannya untuk melakukan analisis visi, misi komersial dan pelanggan Anda. Jika ini tidak lagi relevan, Anda dapat mempertimbangkan kembali visi baru Anda, misi Anda, nilai Anda, dan pangsa pasar Anda. Pada titik ini, putuskan juga proposal penjualan tunggal Anda (USP) dan cara menyorotnya.

  • Membangun strategi holistik

Rebranding tidak hanya mengubah logo. Lebih dari itu, sarana rebranding mengubah aspek keseluruhan, termasuk tampilan dan sensasi yang ditawarkan oleh merek kepada publik dan dunia. Pastikan strategi rebranding ini bekerja dengan baik dan koherensi di semua titik sentuh di mana konsumen atau potensi konsumen berinteraksi dengan merek Anda. Dari elemen visual logo, pengemasan, pensinyalan, garansi pemasaran dengan saluran pemasaran lainnya.

  • Buat rencana komunikasi arah ganda

Langkah selanjutnya setelah mengidentifikasi para pemangku kepentingan adalah membuat rencana komunikasi. Rencana komunikasi harus dilakukan secara rinci dan detail. Untuk membuatnya lebih mudah untuk membuat rencana komunikasi ini, Anda dapat membuat tabel atau menggunakan perangkat lunak manajemen proyek. Tetapi pastikan bahwa dalam biaya tabel, pemangku kepentingan yang bertanggung jawab, pesan utama, jenis komunikasi, frekuensi, waktu dan target komunikasi. Anda dapat menggunakan survei atau survei untuk meningkatkan partisipasi dan partisipasi.

  • Buat kronologi yang jelas dan terukur

Ketika Anda melakukan proses rebranding, jangan lupa untuk selalu melibatkan pemangku kepentingan untuk mendapatkan dukungan dan komentar dari mereka baik secara internal maupun di luar ruangan. Buat kronologi dan taat. Anda dapat membuat spreadsheet sederhana jika Anda tidak memiliki perangkat lunak manajemen proyek. Tetapi pastikan untuk mematuhi kronologi. Dengan kronologi ini, itu hanya akan menjadi proses terkenal yang tersisa dalam perjalanan, tetapi juga akan berkontribusi untuk mengingatkan pemangku kepentingan yang terlibat dalam setiap fase.

Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING